Tentang Serial The Gilded Age (2025)

Setelah menyelesaikan drama kaum ningrat dan kaum jelata di Inggris, kini Julian Fellowes, sang creator, merasa tak puas dan memutuskan untuk beranjak ke Amerika. Dari Downtown Abbey langsung lari ke The Gilded Age. Serial yang kini baru saja masuk season ke-3 ini, balik lagi berhasil jadi tontonan yang cocok untuk teman ngemil dan minum teh.


Tahun 1880 dikatakan sebagai tahun keemasan Kota New York. Di tahun ini kita akan bertemu dengan kaum "old money", yang sudah turun-temurun kaya raya, plus sang pemecah konflik, yaitu kaum "new money", para pendatang baru yang kekayannya berhasil diraih dalam waktu dekat. Drama keluarga pun jadi nomor dua disini, karena pesona utamanya adalah perlombaan dalam status sosial. Karena meskipun tajir melintir, belum tentu loh diterima masyarakat.

Berawal dari perjalanan hidup Marian Brook (Louisa Jacobson), yang harus pindah dari kampung halamannya, bertemu dengan kedua tantenya di New York. Ada Agnes Van Rhijn (Christine Baranski) bersama Ada Brook, yang di season ke-2-nya berubah jadi Ada Forte (Cynthia Nixon). Marian menggambarkan, Agnes adalah sosok yang pintar tapi kejam, sedangkan Ada merupakan sosok yang baik tapi lugu. Di keluarga ini, kita akan menemukan banyak hal jenaka lewat dialog mereka yang selalu beda pendapat.

Kemudian, kita akan mengenal tetangga depan rumah Agnes, yang besarnya bak istana. Salam kenal dari Keluarga Russell, sang pendatang dengan kekayaan yang buat orang sekitar terkesima. Dikepalai oleh George Russell (Morgan Spector), pebisnis yang ambisius dan visioner, bersama sang istri, Bertha Russell (Carrie Coon), yang akhirnya menjadi bintang utama pada serial ini. Karena dirinya pun tak suka dengan penolakan dan berambisi mendapatkan status sosial yang tinggi di lingkungannya.

Sepanjang mereka bertetangga, sekalipun Bertha dan Agnes tak bertegur sapa. Hanya cemooh dan gosip yang keluar dari sudut pandang mereka yang sangat berbeda.



Namun, hal menarik yang juga dijual dalam serial ini adalah "American Dream" itu sendiri. Karena terlihat sekali banyak karakter yang punya ambisi masing-masing. Bukan hanya dari kalangan atas, tapi juga dari bawah. Tak perlu waktu lama, kita akan melihat sang pembantu wanita yang langsung naik derajat sosialnya karena menjadi istri saudagar kaya. Kemudian ada juga pembantu pria yang berhasil menciptakan sebuah mekanisme jam, dan sedang masuk ke dalam proses perubahan status ekonominya. Pola pikir mereka seakan menolak kalau mereka hanya akan berada di bawah terus. Mereka ingin naik ke atas dengan cara apa pun.

Saat kita mendalami serial ini, kita akan bertemu dengan para tokoh selain yang sudah disebutkan di atas, yang masing-masing memiliki kisah yang menarik. Contohnya ada juga, Peggy Scott (Denee Benton), wanita kulit hitam yang ternyata berasal dari keluarga berada juga, yang buat tokoh-tokoh lainnya terkejut, karena di kala itu, pandangan orang-orang terhadap kaum kulit hitam masih buruk, bahkan seorang pelayan pun ogah melayani Peggy ini, meskipun ia tamu majikannya, Agnes.

Berikutnya tentu saja tak lepas dari kisah asmara yang tontonannya buat gemas sekali. Kita akan melihat perkembangan karakter Marian disini berkat kisah asmaranya yang sangat buruk karena sifat lugunya. Padahal tantenya, Agnes, sudah memperingatinya berulang kali, tapi memang kita harus mengalami dahulu baru belajar.



Kompleks, lucu, cantik, menarik, fresh, dan diisi para bintang ternama, sampai anak-anak dari aktor terkenal pun ada, seperti anak terkecilnya Meryl Streep yang bermain jadi Marian Brook. Lalu ada juga anak dari Vera Farmiga yang bermain jadi Gladys Russell. Kurang apa lagi, kisah glamor Kota New York jaman dulu pokoknya masih asik banget buat ditonton deh!

No comments

Ohh Getoo... Powered by Blogger.