Tentang Film How to Train Your Dragon (Live Action 2025)

15 tahun berlalu, sejak kita lihat suku viking dengan para naga peliharaannya. Saat itu masih dalam bentuk animasi, tapi berhasil menggugah hati kita lewat ceritanya yang solid. Berawal dari novel karya Cressida Cowell pada tahun 2003, akhirnya kisah Hiccup dengan Night Fury dibuatkan Live Action-nya.


How to Train Your Dragon, berkisah tentang konflik yang terjadi antara suku viking dan para naga dengan berbagai jenis yang unik. Kala semua rakyat sebal dan turut melawan semua naga yang suka mencuri hewan ternak mereka, ada satu remaja pria bertubuh kurus, berusia 16 tahun, memiliki hati yang beda, yaitu Hiccup (Mason Thames). Awalnya ia juga ikut melawan, bahkan berhasil menjatuhkan naga yang paling susah dilihat semua orang, yaitu Night Fury. Tapi setelah bertemu dengan naga tersebut, ia malah melepaskannya.

Di lain sisi, ayahnya sang kepala suku, Stoick (Gerard Butler), ingin anaknya berhasil jadi pembunuh naga, Hiccup pun diikut sertakan ke dalam kelas melawan naga, bersama orang-orang sebayanya yang punya tingkah aneh dan lucu. Di antara mereka, pandangan Hiccup selalu tertarik pada Astrid (Nico Parker), wanita impiannya, namun memiliki karakter yang bertolak belakang dengannya, Astrid sangat berambisi menjadi prajurit pembunuh naga.


Setelah itu, cerita jadi makin menarik, karena Hiccup yang penuh empati, mulai mencari Night Fury yang ternyata sudah tak bisa terbang. Perlahan-lahan ia mendekati naga tersebut dengan kasih makan, dan lain sebagainya, layaknya hewan peliharaan. Ternyata pandangan orang-orang terhadap naga di cerita ini salah besar. Night Fury sama sekali tak menjadikan Hiccup santapan makan malamnya, justru mereka jadi teman. Bahkan sahabat yang tak terpisahkan, setelah Hiccup membuat sayap inovatif untuk membantu Night Fury kembali terbang.

Melalui pertemanan antara manusia dengan naga ini, Hiccup jadi tahu lebih banyak bagaimana cara mengalahkan para naga. Oleh karena itu, ia selalu berhasil di kelasnya, hingga membuat Astrid kesal. Karena cara yang Hiccup lakukan bukan dengan kekerasan, tapi hal kecil seperti mengelus leher naga, dan mebawa belut, yang sangat dibenci oleh semua naga.


Akhirnya Hiccup, sang anak kepala suku, menjadi full orang yang paling beda di lingkungannya. Ia bahkan memiliki ambisi untuk membuat semua naga menjadi sahabat manusia. Apalagi sejak ia tahu kalau para naga ini suka mencuri ternak hanya untuk menjaga sang "Dragon Queen" tetap di sarangnya. Dan semua ambisi ini, harus berakhir dengan konsekuensi yang akan kita saksikan kembali di sekuelnya nanti.

Yap, ceritanya tak ada yang dikurang dan tambahkan seperti pada animasinya. Karena memang sudah perfect. Melalui sutradara dan penulis yang masih sama, Dean Deblois, kita akan dibawa dalam nostalgia, saat-saat awal kita hanyut dalam ceritanya tersebut, dan tak lupa juga sambil ditemani aransemen musik karya John Powell yang masih sama menggugah hati. 

No comments

Ohh Getoo... Powered by Blogger.