Tentang Film "The Haunting of Hill House"

Baiklah, serial The Haunting ternyata menimbulkan banyak pro dan kontra di jagat media maya. Kisah Hill House dan Bly Manor tetap dibanding-bandingkan meski beda genre. Namun namanya juga sama-sama satu payung, jadi sudah pasti perbandingan ini tak terelakkan. Saya pun sudah nonton serial The Haunting of Hill House, dan sekarang tahu mana yang harus saya bela. 


Hill House memulai kisahnya dari teriakan seorang anak kecil sebab kemunculan sosok menakutkan "The Bent-Neck Lady" atau hantu wanita berkepala bengkok. Anak kecil tersebut adalah Nell (Violet McGraw), yang sedang menikmati liburan musim panas bersama keluarganya di sebuah rumah besar bekas keluarga Hill. 

Setelah itu alur langsung loncat saat Nell (Victoria Pedretti) dan saudara-saudaranya sudah dewasa. Kita akan bertemu dengan Steven (Michiel Huisman), saudara paling tua Nell, yang sudah menjadi novelis horror sukses, bahkan ia turut membuat novel tentang kejadian mengerikan masa kecilnya di Hill House. Lalu ada Shirley (Elizabeth Reaser), anak kedua keluarga Crain ini mendirikan bisnis jasa rumah pemakaman serta jasa make up wajah para mayat. Lalu anak ketiga, Theodora (Kate Siegel), yang berhasil mencapai gelar phD dalam bidang psikologi. Theo sendiri diceritakan punya indra ke enam, tubuhnya sangat sensitif terhadap hal-hal yang tak bisa dijelaskan oleh manusia normal. Terakhir adalah Luke (Oliver Jackson-Cohen), yang malah menjadi pecandu narkoba dan selalu menyusahkan saudara-saudaranya.  Selain itu, kita akan bertemu dengan Hugh (Henry Thomas) dan Olivia (Carla Gugino), orang tua dari mereka berlima.

Satu persatu, kita akan melihat efek yang ditimbulkan dari trauma masa kecil mereka dalam rumah tersebut. Namun alur akan selalu loncat dari masa kini dan masa lalu untuk menjelaskan terperinci apa yang sedang terjadi di kehidupan keluarga Crain.





Serial Hill House memang memiliki banyak teror yang mencekam daripada Bly Manor. Meskipun ada beberapa momen yang klise, tapi efek yang ditampilkan sangat pas untuk kisah hantu jaman modern ini. Dan perlu diakui, episode Two Storms yang memiliki 3 kali pengambilan gambar panjang adalah yang paling keren. Episode ini akan lebih maksimal kita rasakan jika kita tonton di bioskop. Badai, petir, mati lampu, rumah pemakaman, dan penampakan demi penampakan yang menyeramkan, membuktikan Mike Flanagan adalah masterpiece di bidangnya. Kemudian saya tak akan lupa pada momen ayah Steven di masa kini (Timothy Hutton) menceritakan sosok hantu dalam novel Steve yang selama ini ia anggap orang biasa. Lalu momen Shirley dan Theo yang dikagetkan sesosok hantu dalam mobil saat ia sedang ribut. Benar-benar buat merinding!





Setelah saya telaah, sebenarnya kisah Bly Manor ingin menjawab kekurangan yang ada pada Hill House. Menurut saya Hill House terlalu lama, dan punya banyak dialog yang tidak terlalu penting. Oleh karena itu Bly Manor memangkasnya jadi 9 episode. Lalu seperti yang sudah saya bilang, ada penampakan-penampakan yang sebenarnya klise dan lebih enak ditonton di bioskop. Ini adalah pernyataan yang saya yakin pro dan kontra, karena tetap ada orang yang menikmati penampakan klise tersebut di TV. Kalau saya sih jelas sudah bosan, apalagi nontonnya di laptop, meski lampu kamar sudah saya matikan semua, tapi masih kurang menakutkan, beda saat nonton di bioskop. Kemudian juga, kasus orang yang tidak percaya hantu dibuang dalam Bly Manor. Di Hill House, tokoh Steve dan Shirley yang tak percaya hantu jadi terlihat annoying disini. Rasanya sudah basi kalau ada tokoh yang tak percaya hantu di film horror, karena sebagai penonton, kita sudah tahu dari awal kalau ini adalah film setan.

Namun tetap, serial yang diadaptasi bebas dari novel terkenal berjudul sama karya Shirley Jackson ini berhasil menempati posisi ke 117 untuk Top Rated TV di IMDB mengalahkan Mad Men. Jelas penonton selalu menanti-nantikan serial horror di televisi yang tingkat spooky-nya tidak sembarangan, tidak seperti American Horror Story yang sudah saya benci itu. Berkat Hill House dan Bly Manor, karya Mike Flanagan adalah hal yang wajib ditunggu di tahun-tahun berikutnya. Keren!

No comments

Ohh Getoo... Powered by Blogger.