Tentang Film "Transformers: Age of Extinction"

Akhirnya kisah sang robot yang sanggup berubah menjadi mobil dan berbagai jenis kendaraan lainnya muncul dengan sangat percaya diri di tahun 2014 ini. Michael Bay lagi-lagi berkeinginan untuk memperoleh kocek yang sangat besar dari franchise yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat ini. Tentu saja para penonton tak akan lupa dengan film yang selalu memberikan adegan action dengan banyak ledakan dan slow motion dimana-mana. Keren adalah satu kata yang sanggup menggambarkan franchise ini, walau sepertinya rasa percaya diri Michael Bay harus berhenti di kisahnya yang sekarang. Mari kita lihat terlebih dahulu jalan ceritanya yang merupakan sebuah reboot dari ketiga film yang sebelumnya memakai jasa dari Shia Labeouf, Josh Duhamel dan kawan-kawan lainnya.


Kali ini kita akan bertemu dengan Mark Wahlberg sebagai Cade Yeager, Nicola Peltz seorang teenager yang sedang naik daun (Bates Motel) sebagai Tessa Yeager, lalu ada Stanley Tucci sebagai Joshua Joyce. Cade dan Nicola adalah pasangan ayah anak yang tinggal di pedalaman Texas, yang tiba-tiba saja harus merasakan kedasyatan dari serangan para transformer setelah Cade menemukan sebuah truk yang ternyata adalah Optimus Prime.

Kisahnya sendiri merupakan kelanjutan dari kejadian yang pernah membuat Kota Chicago menjadi dikuasai oleh Decepticon. Empat tahun kemudian, pemerintah pun memutuskan untuk memusnahkan semua transformer baik itu Autobot dan Decepticon, dengan dibantu juga oleh transformer jenis lainnya. Sehingga membuat Bumble Bee dan transformer lainnya menjadi harus bersembunyi, beserta Optimus Prime yang ternyata sudah sangat rusak parah, yang lalu diambil oleh Cade dan berhasil membuatnya menjadi hidup kembali.


Setelah itu, kita akan kembali merasakan banyak adegan action dari para robot tersebut, yang benar-benar sangat lama, karena pertempurannya pun terjadi di beberapa wilayah dan dua negara, yaitu Amerika dan China. Di China, kita akan bertemu dengan Dinobot, transfomer yang bisa berubah menjadi bentuk dinosaurus, yang pada akhirnya membantu Autobot dalam memusnahkan Decepticon yang akhirnya bisa terlahir kembali.

Ceritanya benar-benar lama, sekitar dua jam setengah kita akan menonton film ini hingga sebuah akhir yang menyatakan bahwa akan ada kisah transformer yang berikutnya. Namun sangat disayangkan, ternyata kisahnya yang kali ini sangat lah mengecewakan. Entah apakah film ini harus ditonton secara 3D atau IMAX atau 4DX agar para penontonnya bisa sangat terhibur, sebab jika disaksikan lewat layar kaca biasa, rasanya juga biasa saja, malah bisa membuat lelah. Adegan action yang melibatkan banyak ledakan asli tersebut sangat tidak mujarab kali ini, seakan hanya ingin mempertunjukkan kehebatan dari para Autobot. Gerakan Slow Motion nya pun terkesan biasa saja, dengan efek komputer yang kali ini terlihat lebih kasar tidak seperti pendahulunya. Jalan ceritanya juga sama, sangat biasa, dengan para karakter yang tidak terlalu berperan besar, kecuali akting dari Stanley Tucci yang selalu hebat, tetapi kontribusinya seperti tidak ada gunanya dalam film ini. Coba saja kita perhatikan pada waktu para Autobot sedang berbincang-bincang pada malam hari yang terkesan tidak ada gunanya pada saat menyaksikan Bumble Bee sedang bertengkar dengan Autobot lainnya, ditambah adanya Autobot bak seorang samurai yang selalu menggunakan kata "Sensei" untuk Optimus Prime, yang benar-benar tidak penting kehadirannya.


Seharusnya Michael Bay mulai belajar dari kesalahannya di Dark of the Moon, yang dimana memiliki jalan cerita yang tidak menyenangkan, ditambah banyak unsur komedi yang menyebalkan di dalamnya, tapi untungnya film tersebut masih memiliki akhir klimaks yang luar biasa. Sedangkan kali ini, sepertinya Michael harus turun dari jabatannya sebagai sutradara pada saat Transformer 5 akan dibuat nantinya. Semoga saja tidak separah dan hanya mengejar kocek saja di serial yang berikutnya nanti.

Thanks
Gbu

No comments

Ohh Getoo... Powered by Blogger.