Hampir setiap hari, Harry selalu meminum jus lemon yang rasanya bisa  sangat membuat lidah dan langit-langit mulutnya tertarik. Ini adalah  salah satu kebiasaannya yang tak baik. Karena uang sakunya selalu cepat  habis sebelum ia digaji oleh ayahnya tiap minggu. Dan hari ini, di hari  kamis yang sangat dingin pada sore harinya, ia sedang mendekati ayahnya  yang sedang merokok di depan rumahnya.
"Pa!"panggilnya berbisik.
Read  more (819 words) "Yaa?"balas ayahnya yang bertubuh kurus,  berkulit putih, dan lebih tinggi dari Harry, tapi Harry mengikuti tubuh  ibunya, yaitu sangat gemuk karena rakus. Disaat itu juga, ayahnya sedang  menghembuskan asap rokok yang putih tebal itu ke udara. 
Karena  Harry dan anggota keluarganya yang lain tak biasa mencium aroma asap  yang begitu merusak paru-paru seseorang itu, ia pun terbatuk-batuk. 
"Udah,  Harry memangnya ada perlu apa? Biar langsung masuk ke dalam." 
"Besok  kan Harry mau ke Mall nih sama temen-temen sekolah. Jadinya Harry butuh  goban lagi Pap..."ujarnya. 
"Yang kemarin udah abis mangnya??" 
"Dua  ratus ribu mah kurang...." 
"Harry kan lagi liburan." Tanpa  melanjutkan kata-katanya lagi, dan seperti berpikir sangat cepat,  ayahnya menaruh dan mendiamkan rokoknya yang tinggal setengah itu di  bibirnya, dan langsung diambilnya sejumlah uang dalam kantong celananya  yang berwarna biru, terbuat dari bahan, dan pendek itu. "Nihh." 
"Aduhh  gak kebanyakan nih Pap??" 
"Udah cepet masuk! Nanti batuk-batuk  lagi kamu." 
Dan masuklah Harry ke dalam rumahnya, menuju ke  kamarnya yang ada di lantai dua itu sambil mengantongkan uang sejumlah  seratus ribu rupiah ke dalam kantong celananya yang berwarna hitam  kotak-kotak putih dan pendek itu. Ia sangat senang, karena lagi-lagi  kebohongannya berhasil. Besok ia memang akan pergi ke Mall, tapi tak  bersama teman-temannya. Melainkan hanya seorang diri, di dalam gedung  bioskop yang terdiri dari banyak kursi berwarna merah dan satu layar  besar yang terbuat dari kain putih tersebut. 
"Tunggu gue ya Toy  Story 3!!"serunya dalam hati. 
*** 
Keesokan harinya, Pada  pukul sepuluh pagi, Harry bersiap-siap melancarkan rencananya itu. Ia  makan mie ayam yang dibelinya di dekat rumahnya yang harganya delapan  ribu rupiah. Lalu mengucapkan beberapa kata kebohongan ke ibunya yang  sedang menyapu itu, agar dapat diberikan uang lagi. Sebuah kebiasaan  dari ibunya yang sangat khawatir kalau terjadi sesuatu pada anaknya,  jadinya diberikan uang tambahan. Dan diberikanlah lima puluh ribu  rupiah. 
"Pake sepatu Har! Kan mau naik motor sama temen kamu." 
"Iya-iya..."jawabnya  dengan berat hati. Karena ia hanya akan menaiki angkot dan metromini.  Jadinya tak perlu bermodel apa-apa. 
"Terus Helmnya?!" 
"Gak  usah ma. Temen Harry juga ada entar. Harry udah bilang." 
"Ya  udah..." 
Setelah semua rancangannya sudah oke, ia pun segera  keluar rumah dengan mengenakan kaos kuning dengan gambar spongebob,  celana berbelang merah dan putih seperti permen, dan sepatu hitam  bertali putih yang sangat keren. Ia juga membawa tas ransel. Dalam hal  ini, ia selalu ingin dianggap orang-orang dalam Mall tersebut sebagai  anak kampus yang sedang menunggu pelajaran berikutnya, dengan menonton.  Karena di Mall yang selalu ia singgahi ini, banyak sekali anak-anak  kampus yang seperti itu. Ia sangat terbiasa dengan semua ini. 
"Sudah  siap Harry?! Tentu saja, SIAP!!" 
Matahari pada Jumat siang ini  benar-benar sangat menyengat tubuh. Awan-awan jarang sekali terlihat di  langit sana. Harry yang sedang menunggu di jalan, di mana metromini  bernomor delapan empat biasa lewat dan berhenti, langsung mengeluh dalam  hatinya,"capee dehh pemanasan global!!" 
Akhirnya setelah sepuluh  menit menunggu sambil berdiri, dan ditemani oleh beberapa orang juga,  datang juga benda berwarna jingga dan biru seperti bis panjang, namun  lebih pendek dan kotor.  
Ternyata kali ini orang-orangnya lebih  ramai dari biasanya. Tentu saja, karena banyak yang sedang liburan.  Harry dan orang-orang yang lain pun harus rela berdempet-dempetan sambil  berdiri di ruangan yang pengap dan panas tersebut. 
"Duhh!! Mampus  dah gue. Tiba-tiba pusing banget lagi nih kepala!!"katanya dalam hati  saat di perjalanan. Kepalanya serasa nyut-nyutan dan membuat perutnya  sedikit bergejolak.  
Diikuti keadaan sekitar yang terus  bergoyang-goyang. Ya, Metromini tersebut tak bisa santai saat sedang  berjalan. Harry memutuskan untuk berhenti, karena tak tahan dengan  sesuatu yang ingin sekali meledak dalam perutnya. 
"TOK  TOK!!"ketuknya dengan tangannya ke langit-langit. 
"Gak bisa turun  dulu dik. Lagi di tol ini." 
Harry tak bisa berkata apa-apa  sekarang. Ia pasrah dengan keadaan. Dan akhirnya memutuskan untuk  memejamkan matanya dan memikirkan hal-hal yang indah yang pernah atau  yang selalu ia harapkan terjadi dalam hidupnya. 
"Andai gua bisa  pergi sama temen-temen gua... andai.... Andai ada yang mau mengajak gua  pergi... andai.... Andai ada yang bisa gua ajak cerita setelah filmnya  selesai gua tonton... andai...." 
"Lampu merah!! Lampu merah!!"  Akhirnya setelah sepuluh menit menunggu di dalam Metromini, Harry dapat  keluar juga. Ia pun segera mendorong orang-orang yang ada di sekitarnya  itu, sampai banyak yang protes dan memarahinya. Dan saat keluar,  bibirnya sudah sangat pucat. Ia langsung duduk di tangga yang akan  segera masuk ke dalam Mal tersebut. 
"Ya ampunn... Tiap pergi,  selalu aja muncul hal gila seperti ini. Kemarin gua nonton bola sih ampe  jam empat!!"serunya dalam hati. Sudah biasa ia lakukan, karena  kesendiriannya."Tapi lanjut aja deh! Semuanya udah mantap. Pakaian oke,  uang juga uda oke." Ia segera memeriksa kantong celana belakangnya  tersebut. 
Kaget, frustasi, gila, pusing, takut, dan stress  bercampur aduk menjadi satu di dalam dirinya. Karena telah terjadi  pencurian di dalam Metromini tadi. Habis itu, ia muntah di jalan. Semua  orang menatapnya dengan simpati. 
----TAMAT----  
 
 
http://kemudian.com/node/245426
 
 
wew, ni mah bukan cuma menceritakan 1 karakter, tapi lebih.
ReplyDeletewkwkwk
mnrut gw ya ton. hihihi
lo ngebaca juga cerpen gua yang ini... ya, mang tokoh si harry tuh kan freak.... kwkwk jadinya gitu dehh,,,
ReplyDeleteudah gua balezz kan.,,, haha